Rabu, 20 Maret 2013

PERANG BONE



Perang lagi. Lagi-lagi bahas perang. Hm~ jangan bosen ya friends~ kali ini kita akan terbang ke Sulawesi Selatan. Tempat kejadian Perang Bone~ Let's Go!!

Perang bone 1824-1825

Perang Bone pecah tahun 1824-1825. Rakyat Bone berada di bawah pimpinan Sultan Bone. Sebab terjadinya peperangan :

  • Belanda berkeinginan untuk menguasai Sulawesi Selatan.
Bone dapat dikuasai oleh pihak belanda setelah Sultan Bone mau mengakui kekalahannya pada perang tersebut.


Gimana? Pasti mudah dong menghafalnya? Kan cuman dikit:)
tapi jangan cuman ngapalin itu ajah ya friends, masih banyak tuh perang-perangnya :D

TAHAP PERANG PADERI


Belum selesai lhoh, friends perang paderinya. Tahu kan? Perang paderi dibagi menjadi tiga tahap? Oioioi! Ini dia thahap-tahapnya. . .

TAHAP PERANG PADERI

A. Periode 1821 - 1825

pada periode ini belanda berada di bawah pimpinan Letkol Raaf. Ia mengerahkan pasukannya untuk membantu kaum adat. Pasukan Belanda berhasil menguasai Tanah Datar dan mendirikan benteng Fort Van Der Capellen. Untuk menghindari kerugian yang semakin besar, pada tahun 1824 Belanda dan kaum Paderi mengadakan perjanjian Padang. Akan tetapi perjanjian Padang tidak dapat menghentikan peperangan secara total. Untuk itu, dilakukanlah penyempurnaan perjanjian. Penyempurnaan perjanjian dilakukan oleh Kolonel Stuers tahun 1825. Isi kesepakatannya antara lain :

  • dilakukannya gencatan senjata
  • Tuanku Imam Bonjol diakui kekuasaannya
  • Urusan agama di Sumatera Barat tidak lagi dicampuri Belanda

B. PERIODE 1826-1830

Pada periode ini, konsentrasi Belanda terpecah karena di pulau Jawa juga terjadi perang yaitu Perang Diponegoro. Untuk memperkuat pertahanannya, Belanda mendirikan benteng Fort de Kock di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

C.PERIODE 1831-1836

Pada periode ini, Belanda mengirim prajurit-prajurit dari Pulau Jawa yang berhasil ditangkap pada Perang Diponegoro untuk membantu Belanda di Sumatera Barat. Pasukan tersebut berada di bawah pimpinan Sentot Ali Basyah. Namun, Sentot Ali Basyah menjadi pengkhianat Belanda sehingga ia ditarik lagi ke Batavia. Tahun 1834 pasukan Belanda di bawah pimpinan Cochins dan Michaels berhasil menguasai Bonjol. Setelah bertahan lama, pada akhirnya pimpinan Paderi yaitu Tuanku Imam Bonjol ditangkap tahun 1837. Kemudian, ia diasingkan ke Batavia, Cianjur, Ambon, dan Manado dan ia Wafat tahun 1864. Setelah Perang Paderi berakhir, wilayah Sumatera Barat jatuh ke tangan Belanda.

  Benteng Fort de Kock
Sentot Ali Basyah
Benteng Fort Van Der Capellen
Tuanku Imam Bonjol

Panjang yah friends. .but don't give up! Terus belajar dan hafalkan :D
sekian dulu~ bye :)

PERANG PADERI



Lagi-lagi gue dateng membawa sedikit coretan tangan. Eh maksunya ketikan tangan yang berisikan tentang perang-perang yang tak kunjung padam.. Hehe. .daripada gue ngomong mulu. .cuss kita belajar yuukk. . Happy Reading. .

PERANG PADERI (1821-1837)
ada dua golongan yang berpengaruh kuat pada kehidupan masyarakat Sumatra Barat. Golongan pertama adalah Golongan Adat yang banyak berperan sebelum agama islam berkembang di Sumatra Barat. Golongan yang kedua adalah golongan agamais atau ulama yang terkenal dengan sebutan paderi. Golongan agamais menjadi dominan setelah islam berkembang di bumi Minangkabau.
Sebab terjadinya perang paderi antara lain :
  • makin kuatnya perebutan penganut antara kaum adat dan kaum agamais
  • hukum adat yang menekankan asas marilineal atau garis ibu tidak sesuai dengan hukum agama yang lebih menekankan peranan patrilineal atau garis bapak.
  • Berkembangnya ajaran agama yang semakin mengakar pada kehidupan masyarakat
  • Adanya kebiasaan golongan adat yang bersebrangan atau bertentangan dengan kaum agamais seperti minum minuman keras, kebiasaan menyabung ayam dan berjudi
  • Campur tangan Belanda dalam perebutan pengaruh di Masyarakat Sumatera Barat.


Gimana? Puaskah? Atau masih kurang?inya ya.. Pastinya lahhh.. kan perang paderi masih panjang dan bertahap-tahap.. Monggo baca-baca lagi. .

PERLAWANAN PATTIMURA



Hai-hai. .baru-baru ini aku ngimpi nilai raporku mengecewakan, friends. Hm~ entah kenapa mimpi itu justru menjadi penyemangat untukku. Doakan aku ya teman-teman, semoga aku dapat mempertahankan ranking 1 dikelas. Amiin :) kali ini aku mau lanjut bahas tentang PERLAWANAN PATTIMURA
Kedatangan Belanda untuk berkuasa kembali di Maluku mendapat berbagai perlawanan dari rakyat Maluku. Perlawanan dipimpin oleh Kapitan Pattimura atau Thomas Matulesi. Secara umum, penyebab terjadinya perlawanan rakyat Maluku diantaranya :
Adanya penindasan dan perlakuan semena-mena dari VOC terdahap rakyat dimasa lalu
Pengerahan rakyat untuk dijadikan sebagai serdadu belanda
Dihidupkannya kembali kerja paksa yang sudah sempat dihapuskan oleh Inggris

kronologi peperangan
1. Peperangan diawali dengan penyerbuan pasukan rakyat banten dibawah pimpinan pattimura ke Benteng Deurtede pada 15 Mei 1817.
2. Pasukan Pattimura tersebut berhasil menguasai benteng Deurtede selama dua bulan.
3. Belanda berusaha merebut kembali dg mengerahkan pasukan di bawah pimpinan Mayor Beetjs tetapi mengalami kegagalan.
4. Belanda kembali menyerang dibawah pimpinan Letnan Groot.
5. Pada tanggal 3 Agustus 1817 , Belanda berhasil mengtuasain benteng Deurtede.

Kapitan Pattimura dibantu oleh tokoh yang bernama Christina Martha Tiahahu yang juga tangan kanan Kapitan Pattimura. Rumah Christina dibakar, dirinya dan ayahya yang bernama Paulus Tiahahu ditangkap oleh Belanda. Paulus Tiahahu dihukum mati sedangkan Christina dibuang ke Laut Banda.

Gambar : Christina Martha Tiahahu

Gambar : Kapitan Pattimura

Gambar : Laut Banda

Bagaimana teman? Sudah paham kah? Memang kalau belajar IPS harus dipahami. Kita harus mampu masuk ke dalam cerita agar memahami alurnya. Jujur saja, walaupun aku dibilang "lumayan pinter" dikelas tapi soal IPS aku agak susah. Heuheu. .tapi tetep semangat! Apasih yang gak mungkin di dunia ini? So, keep fighting!!

Baca Juga: PERLAWANAN RAKYAT MELAWAN BELANDA
PERLAWANAN SULTAN HASANUDDIN
PERLAWANAN PATTIMURA
PERANG PADERI
TAHAP PERANG PADERI
PERANG BONE

PERLAWANAN SULTAN HASANUDDIN



Liburan Ujian Sekolah enaknya sih main, tapi karena tugas menumpuk terpaksa aku harus mengerjakannya di waktu liburan yang tersisa. Namanya juga pelajar, inilah resikonya. But, just enjoy aja. . .dibawa santai. .oke mari kita lanjut. . Kali ini aku mau mbahas tentang PERLAWANAN SULTAN HASANUDDIN







Gambar : Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin melakukan beberapa hal yang tidak menyenangkan kepada VOC. Berikut beberapa tindakannya:
Ia menjalin persahabatan dengan maluku yang saat itu menjadi lawan VOC
Secara sembunyi-sembunyi Sultan Hasanuddin juga mengirimkan pasukannya ke Maluku untuk menjual rempah-rempah pada pedagang bukan Belanda


Tidakan Sultan Hasanuddin tersebut menimbulkan perang tahun 1666 sampai 1667. Dalam peperangan tersebut, pihak VOC dibantu oleh Aru Palaka yang merupakan musuh dari Sultan Hasanuddin. Dalam perang tersebt Sultan Hasanuddin mengalami kekalahan yang menyebabkan dirinya harus menandatangani Perjanjian Bongaya. Isi dari Perjanjian Bongaya :
VOC memperoleh monopoli perdagangan di Makasar
Aru Palaka harus diakuinya sebagai Raja Bone
Sultan Hasanuddin harus melepas daerah jajahan
VOC boleh mendirikan benteng di Makasar



Sekian dulu ya~ semoga kawan-kawan makin pinter. Amiin

Baca Juga : PERANG PADERI
PERLAWANAN PATTIMURA
TAHAP PERANG PADERI
PERANG PADERI
PERANG BONE

PERLAWANAN RAKYAT MELAWAN BELANDA


Hallo all. .udah beberapa hari aku gak update. .maklum. .koneksinya jelek. .hehe. .yaudah kalo gitu kita lanjut yuuk. .

Di bawah ini adalah beberapa perlawanan yang dilakukan oleh rakyat indonesia dalam rangka melawan kolonialisme dan imperialisme bangsa eropa. Kali ini saya akan membahas 2 perlawanan rakyat :
  • Perlawanan Demak

Monopoli perdagangan Portugis di Selat Malaka, membuat rakyat Demak mengadakan perlawanan. Penyerangan terhadap portugis di Malaka terjadi pada tahun 1512 dan tahun 1513. Penyerangan tersebut dipimpin oleh Dipati Unus. Namun, penyerangan tersebut gagal. Maka, Portugis tetap menguasai perdagangan di selat malaka.
  • PERLAWANAN RAKYAT ACEH

Aceh melihat bahwa keberadaan Portugis di Malaka mengancam aktivitas perdagangannya. Untuk mengusir keberadaan Portugis dari Malaka, pada tahun 1607 sampai 1636 Sultan Iskandar Muda memimpin sebuah penyerangan melawan portugis. Namun, lagi-lagi perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia tidak berhasil. Dengan demikian, Portugis tetap menguasai Malaka.

Baca Juga : PERLAWANAN SULTAN HASANUDDIN
PERLAWANAN PATTIMURA
PERANG PADERI
TAHAP PERANG PADERI
PERANG BONE

KELOMPOK SOSIAL

Hello helo, kita masuk ke materi kelas XII ya, curhat nih besok remed :') efek gak belajar, kalian jangan ga belajar ya ntar nyesel. Tap...